Kartika Kwan Taekwondo adalah salahsatu klub taekwondo yang ada di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat Indonesia. Klub ini didirikan oleh sabum Triono dan mulai dikembangkan pada akhir tahun 1998 dengan didirikannya Unit latihan di SMKN 1 Karawang yang saat itu dikepalai oleh Drs. H. Eno Rachlan. Unit ini hanya bertahan sekira tiga bulan saja karena pelatih saat itu sibuk dengan pekerjaan di perusahaan baru tempatnya bekerja (pindah pekerjaan) yang sedang dalam tahap Plan-Project.
Nama kartika sendiri baru digunakan pada bulan Maret 2001 bersamaan dengan didirikannya Unit Aula Nagasari Karawang dan Unit SMAN 1 Telukjambe. Dari mulai didirikan hingga bulan agustus 2001 taekwondo SMAN 1 Telukjambe berhasil mengoleksi 2 medali Perak di tingkat Nasional. Sedangkan di tingkat kabupaten mengoleksi 2 piala atlet terbaik (putri senior & putri junior), 6 emas dan sejumlah medali lainnya. Setelah kegiatan berjalan sekira satu tahun, Unit Taekwondo SMAN 1 Telukjambe pun berhenti, sehubungan kontrak taekwondo sebagai program kurikulum Lifeskill yang merupakan pilot project Dinas Pendidikan di SMAN 1 Telukjambe berakhir. Dengan demikian secara otomatis segala bentuk fasilitas yang ada selama ini dihentikan, seperti misalnya jam latihan khusus, pendanaan kegiatan, honorarium pelatih dan lain-lain. Ada pun kendala terberat adalah SMAN 1 Telukjambe memberlakukan jam belajar dua shift (pagi & sore). Kartika Kwan Taekwondo akhirnya memindahkan pusat kegiatannya ke Unit SMAN 3 Karawang yang didirikan pada bulan Maret tahun 2003. ada pun sejak maret 2003 hingga sekarang Kartika Kwan Taekwondo hanya mengembangkan satu unit saja yaitu Unit SMAN 3 Karawang.
Logo Kartika Kwan taekwondo berupa siluet Naga putih membentuk huruf K disertai titik putih. Naga melambangkan eksotisme (paduan keindahan dan kekuatan), naga membentuk hruf ”K” yang berarti membentuk/ mengembangkan klub KARTIKA, Warna putih melambangkan kesucian, niat luhur atau kebenaran hakiki, Titik putih/ telur melambangkan ketegasan, konsistensi dan regenerasi.
Nama kartika sendiri baru digunakan pada bulan Maret 2001 bersamaan dengan didirikannya Unit Aula Nagasari Karawang dan Unit SMAN 1 Telukjambe. Dari mulai didirikan hingga bulan agustus 2001 taekwondo SMAN 1 Telukjambe berhasil mengoleksi 2 medali Perak di tingkat Nasional. Sedangkan di tingkat kabupaten mengoleksi 2 piala atlet terbaik (putri senior & putri junior), 6 emas dan sejumlah medali lainnya. Setelah kegiatan berjalan sekira satu tahun, Unit Taekwondo SMAN 1 Telukjambe pun berhenti, sehubungan kontrak taekwondo sebagai program kurikulum Lifeskill yang merupakan pilot project Dinas Pendidikan di SMAN 1 Telukjambe berakhir. Dengan demikian secara otomatis segala bentuk fasilitas yang ada selama ini dihentikan, seperti misalnya jam latihan khusus, pendanaan kegiatan, honorarium pelatih dan lain-lain. Ada pun kendala terberat adalah SMAN 1 Telukjambe memberlakukan jam belajar dua shift (pagi & sore). Kartika Kwan Taekwondo akhirnya memindahkan pusat kegiatannya ke Unit SMAN 3 Karawang yang didirikan pada bulan Maret tahun 2003. ada pun sejak maret 2003 hingga sekarang Kartika Kwan Taekwondo hanya mengembangkan satu unit saja yaitu Unit SMAN 3 Karawang.
Logo Kartika Kwan taekwondo berupa siluet Naga putih membentuk huruf K disertai titik putih. Naga melambangkan eksotisme (paduan keindahan dan kekuatan), naga membentuk hruf ”K” yang berarti membentuk/ mengembangkan klub KARTIKA, Warna putih melambangkan kesucian, niat luhur atau kebenaran hakiki, Titik putih/ telur melambangkan ketegasan, konsistensi dan regenerasi.
Sabtu, 28 Agustus 2010
UNIT TAEKWONDO SMAN 3 KARAWANG
Unit taekwondo SMAN 3 Karawang berdiri pada bulan Maret 2003 atas prakarsa salahsatu siswa bernama Kusmana. Bertindak sebagai pembina waktu itu yaitu Bapak Drs. Ucurudi Kustomi yang merupakan mantan Taekwondoin dan pernah berlatih di UPI Jakarta di bawah pelatihan Sabum Fahmi Fahrezy. Saat ini Sabum Fahmi lebih dikenal sebagai dosen dan pengembang olahraga senam aerobik nasional.
Sama seperti Unit Taekwondo lainnya tentunya Unit Taekwondo SMAN 3 Karawang memiliki ciri khas yang membedakan dengan unit lainnya. Ciri khas tersebut tentunya tidak ke luar dari aturan organisasi taekwondo yang sudah ada. Di antara ciri khas tersebut adalah:
• Taekwondoin Kartika SMAN 3 Karawang yang telah resmi dilantik mengenakan logo KARTIKA KWAN TAEKWONDO di lengan kanan baju seragam latihan (Dobok)
• Pelantikan taekwondoin Kartika dilaksanakan di akhir acara Latihan alam bersama tahunan (KKT Annual Gashuku, Refreshing & outbond training).
• Setiap bulan Ramadhan selalu melaksanakan kegiatan buka bersama dengan mengundang perwakilan dari unit kegiatan ekstrakurikuler lain juga perwakilan klub/ unit taekwondo lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi, kekompakan dan kerjasama tim di samping untuk mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME. Biasanya kegiatan ini terdiri dari acara masak-memasak mandiri, keterampilan, kerja bakti, Tajil, Ceramah & diskusi agama, sholat berjamaah & andrawina.
• Setiap bulan Maret diperingati hari jadi Taekwondo SMAN 3 Karawang yang diisi dengan Latihan gabungan bersama unit lain berupa simulasi ujian, eksebishi pumsae (jurus) dan try-out Kgyeorukgi (bertanding). Eksebisi yang pernah diadakan di antaranya dengan SMAN 2 Cikarang utara, SMA Yos Sudarso, SMAN 5 Karawang dan lain-lain.
• Dalam pemenuhan standar minimal jam latihan (40 jam per tiga bulan) diberikan keringanan yaitu minimal 16 pertemuan dalam tiga bulan. Jika belum mencapai 16 pertemuan, maka siswa tidak diizinkan mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat.
• Bagi siswa yang ingin mengikuti Ujian Kenaikan tingkat tetapi belum mencapai syarat jumlah minimal jam pertemuan, maka siswa tersebut bisa mengajukan jam latihan tambahan atau latihan private sampai total pertemuannya mencapai minimal 16x pertemuan atau lebih.
• Penyandang sabuk hijau (Kgeup 7) ditargetkan menguasai seluruh basic kick dan materi Ujian untuk semua Geup kecuali Jurus (Pumsae Hyung). Jurus diwajibkan dikuasai samapi minimal 1 tingkat di atas jurus wajib tingkatannya masing-masing.
Unit Taekwondo SMAN 3 Karawang mengalami masa puncak keemasan di tahun 2006-2007 di masa pembinaan Bapak Drs. Yan Zuwarsyah (sekarang mantan Kepala Dinas pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karawang) dan Bapak Iwan Rozali S.Pd (Pembina Kesiswaan waktu itu). Keduanya selalu memperjuangkan taekwondo SMAN 3 Karawang untuk mendapatkan perhatian secara proporsional. Hingga tahun 2010 ini Unit taekwondo SMAN 3 Karawang adalah unit taekwondo yang paling lama bertahan dan paling eksis di Kabupaten Karawang (memasuki usia tahun ke-7) sesuai mottonya: ”We’re not the first, we’re not the best but we do exist”
SEKILAS PRESTASI
UNIT TAEKWONDO SMAN 3 KARAWANG
Sesuai mottonya ”We’re not the first, we’re not the best but we do exist” Unit taekwondo SMAN 3 Karawang selalu berusaha untuk terus aktif tidak hanya di lingkungan sendiri tetapi juga di tingkat Kabupaten, Provinsi bahkan Nasional. Di antaranya berupa partisipasi dalam berbagai kejuaraan. Ada pun sampai juli 2009 prestasinya adalah:
Prestasi tahun 2003~2006
Tingkat Kabupaten : 9 emas, 7 perak, 13 perunggu
Tingkat Provinsi : 3 emas, 1 perak, 3 perunggu
Tingkat nasional :
Piala : - Piala atlet pelajar putra terbaik Karawang 2005
- Piala Pelajar putri terbaik Karawang 2006
- Piala Kepala Dinas Pendidikan Kab. Karawang sebagai
Juara umum III Kejuaraan Taekwondo Antar Pelajar Karawang
Prestasi tahun 2003~2006
Tingkat Kabupaten : 9 emas, 7 perak, 13 perunggu
Tingkat Provinsi : 3 emas, 1 perak, 3 perunggu
Tingkat nasional :
Piala : - Piala atlet pelajar putra terbaik Karawang 2005
- Piala Pelajar putri terbaik Karawang 2006
- Piala Kepala Dinas Pendidikan Kab. Karawang sebagai
Juara umum III Kejuaraan Taekwondo Antar Pelajar Karawang
Prestasi tahun 2007
Tingkat Kabupaten : 1 emas, 1 perak, 3 perunggu
Tingkat Provinsi : 7 perunggu
Tingkat nasional : 1 perak, 2 perunggu
Prestasi tahun 2008
Tingkat Kabupaten : 7 emas, 7 perak, 19 perunggu
Tingkat Provinsi : 1 perak, 5 perunggu
Tingkat nasional : 1 emas, 4 perak, 1 perunggu
Prestasi tahun 2009
Tingkat Kabupaten : -
Tingkat Provinsi : 1 emas, 1 perak
Tingkat nasional : -
DETAIL PRESTASI SISWA TAEKWONDO SMAN 3 KARAWANG
Prestasi tahun 2007
Kejuaraan Taekwondo Junior~PraJunior ”UPI CHALENGE III” Se-Jawa Barat *
Kota Bandung februari 2007
Atlet yang dikirim : 11 atlet
Hasil yang dicapai : 4 Perunggu
Zaenal Akhmad Rivai : Perunggu Heavy Junior putra
Mawar Ayu Kusuma W. : Perunggu Light putri
Rustini Rusmiati : Perunggu Middle Junior Putri
Intan Andini Dwi S. M. : Perunggu Welter Junior putri
Kejuaraan Nasional Taekwondo Antar SLTA ”UTAMA CUP IV/ Piala Presiden RI” Se-Indonesia *
Kota Bandung, maret 2007
Atlet yang dikirim : 5 atlet
Hasil yang dicapai : 1 perak, 2 Perunggu
Maximillian Schlogell : Perak Middle putra
Rustini Rusmiati : Perunggu Middle Putri
Mira Meidiati Risma : Perunggu Light Middle putri
Kejuaraan Cabor Taekwondo kab. Bekasi **
Kab. Bekasi, September 2007
Atlet yang dikirim : 11 atlet
Hasil yang dicapai : 1 emas, 1 perak, 4 Perunggu
Holil : Emas Light-middle junior putra
Rustini Rusmiati : Perak Middle junior Putri
Damar Aulia Nisa : Perunggu Heavy junior putri
Reni Parida : Perunggu Bantam Junior putri
Fachri Rizky M. : Perunggu welter putra
Agus Riyadi : Perunggu Middle junior putra
Kejuaraan Taekwondo Provinsi Jawa Barat (KEJURPROV) **
Kota Bogor, November 2007
Atlet yang dikirim : 3 atlet + Alumni
Hasil yang dicapai : 2 perunggu + 1 Perunggu
Holil : Perunggu Light-middle junior putra
Rini Novianti Yusup : Perunggu Middle junior putri
Mira Meidiati Risma : Perunggu Bantam senior putri
Prestasi tahun 2008
Kejuaraan Taekwondo Junior~PraJunior “TASIK OPEN I” Se-Jawa Barat *
Kota Tasikmalaya, maret 2008
Atlet yang dikirim : 10 atlet + alumni
Hasil yang dicapai : 4 Perunggu + 1 perunggu
Damar Aulia Nisa : Perunggu Heavy junior putri
Reni Parida : Perunggu Bantam Junior putri
Fachri Rizky M. : Perunggu welter putra
Agus Riyadi : Perunggu Light-Heavy junior putra
Mawar Ayu Kusuma W. : Perunggu Light Junior putri
Kejuaraan Taekwondo Junior-PraJunior ”SPV CUP”
Kab. Purwakarta, Maret 2008
Atlet yang dikirim : 1 atlet
Hasil yang dicapai : 1 perak
Reni Parida : Perak Bantam Junior putri
Kejuaraan Taekwondo Junior~Senior “STT-TELKOM CUP I” Se-Jawa Bali *
Kota Bandung, Maret 2008
Atlet yang dikirim : 3 atlet + 1 Alumni
Hasil yang dicapai : 1 Perak, 1 emas
Holil : Perak Light-middle junior putra
Mira Meidiaty Risma : Emas Bantam Senior putri
Kejuaraan Taekwondo Junior~PraJunior “BEKASI OPEN” Se-Jabar ~ Banten ~ DKI *
Kota Bekasi, Agustus 2007
Atlet yang dikirim : 7 atlet
Hasil yang dicapai : 3 perak, 1 Perunggu
Saeful Rahmat Soleh : Perak Middle Junior putra
Damar Aulia Nisa : Perak Heavy junior putri
Reni Parida : Perak Bantam Junior putri
Fachri Rizky M. : Perunggu welter putra
Kejuaraan Taekwondo Piala Walikota Bandung *
Kota Bandung, Oktober 2008
Atlet yang dikirim : 2 atlet + 1 alumni
Hasil yang dicapai : 1 perunggu, 1 emas
Tika Andrianovita : Perunggu Middle junior putra
Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) Karawang 2008 **
Kab. Karawang, November 2008
Atlet yang dikirim : 24 atlet
Hasil yang dicapai : 6 emas, 7 perak, 18 Perunggu
Tisna Darajat : Perunggu Fin Putra
Resal Aprisal : Perak Jurus Beregu
Juanan Rosul : Perunggu Feather putra
Perunggu Jurus perorangan
Holil : Emas Light-middle putra
Saeful Rahmat Saleh : Perunggu Light-middle putra
Emas Jurus berpasangan
Fachri Rizky M : Perunggu Welter putra
Emas Jurus perorangan
Perunggu Jurus berpasangan
Perunggu Jurus beregu
Firman Hanafi : Perunggu Heavy putra
Dewi Handayani : Perak Fin putri
Nuraeni : Perunggu Fin putri
Novia Permatasari : Perunggu Fin putri
Daryati : Emas Fly putri
Perunggu Jurus perorangan
Lisma Dewi S. : Perunggu Bantam Putri
Septia Vienti T : Perunggu Banta Putri
Reni Parida : Perak Feather putri
Emas Jurus Perorangan
Perak Jurus beregu
Tri Sulastri : Perunggu feather putri
Siti Aisyah : Perak light putri
Heni Siti Nuraeni : Perunggu light putri
Merriyanti B. Nita : Perunggu Middle putri
Damar Aulia Nisa : Emas Heavy putri
Perak Jurus beregu
Tika andrian Novita : Perak Heavy putri
Rini Novianti Yusup : Perunggu Heavy putri
Hilda Farida Nasuha : Perunggu Heavy putri
Kejuaraan Taekwondo Junior~PraJunior~Senior “JABAR OPEN” Se-Jawa Barat *
Kota. Bogor, Desember 2008
Atlet yang dikirim : 10 atlet
Hasil yang dicapai : 4 Perunggu
Saeful Rahmat S. : Perunggu Middle junior putra
Hilda Farida Nasuha : Perunggu Light-Heavy junior Putri
Damar Aulia Nisa : Perunggu Heavy junior putri
Putri Devi Pratiwi : Perunggu Bantam Junior putri
Prestasi tahun 2009
Kejuaraan Taekwondo Antar Pelajar “1st DHARMA AYU CUP” Se-Jawa Barat *
Kab. Indramayu, Juli 2009
Atlet yang dikirim : 2 atlet
Hasil yang dicapai : 1 emas, 1 perak
Saeful Raahmat Saleh : Emas Middle junior putra
Putri Devi Pratiwi : Perak Bantam junior Putri
Catatan :
*) Mewakili Sekolah
**) Mewakili daerah
KARTIKA KWAN TAEKWONDO
Kartika Kwan Taekwondo adalah salahsatu klub taekwondo yang ada di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Klub ini didirikan oleh sabum Triono dan mulai dikembangkan pada akhir tahun 1998 dengan didirikannya Unit latihan di SMKN 1 Karawang yang saat itu dikepalai oleh Drs. H. Eno Rachlan. Unit ini hanya bertahan sekira tiga bulan saja karena pelatih saat itu sibuk dengan pekerjaan di perusahaan baru tempatnya bekerja (pindah pekerjaan) yang sedang dalam tahap Plan-Project.
Nama kartika sendiri baru digunakan pada bulan Maret 2001 bersamaan dengan didirikannya Unit Aula Nagasari Karawang dan Unit SMAN 1 Telukjambe. Dari mulai didirikan hingga bulan agustus 2001 taekwondo SMAN 1 Telukjambe berhasil mengoleksi 2 medali Perak di tingkat Nasional. Sedangkan di tingkat kabupaten mengoleksi 2 piala atlet terbaik (putri senior & putri junior), 6 emas dan sejumlah medali lainnya. Setelah kegiatan berjalan sekira satu tahun, Unit Taekwondo SMAN 1 Telukjambe pun berhenti, sehubungan kontrak taekwondo sebagai program kurikulum Lifeskill yang merupakan pilot project Dinas Pendidikan di SMAN 1 Telukjambe berakhir. Dengan demikian secara otomatis segala bentuk fasilitas yang ada selama ini dihentikan, seperti misalnya jam latihan khusus, pendanaan kegiatan, honorarium pelatih dan lain-lain. Ada pun kendala terberat adalah SMAN 1 Telukjambe memberlakukan jam belajar dua shift (pagi & sore). Kartika Kwan Taekwondo akhirnya memindahkan pusat kegiatannya ke Unit SMAN 3 Karawang yang didirikan pada bulan Maret tahun 2003. ada pun sejak maret 2003 hingga sekarang Kartika Kwan Taekwondo hanya mengembangkan satu unit saja yaitu Unit SMAN 3 Karawang.
Logo Kartika Kwan taekwondo berupa siluet Naga putih membentuk huruf K disertai titik putih. Naga melambangkan eksotisme (paduan keindahan dan kekuatan), naga membentuk hruf ”K” yang berarti membentuk/ mengembangkan klub KARTIKA, Warna putih melambangkan kesucian, niat luhur atau kebenaran hakiki, Titik putih/ telur melambangkan ketegasan, konsistensi dan regenerasi.
SERBA -SERBI TAEKWONDO
Tae berarti tendangan, Kwon berarti pukulan sedangkan do berarti seni, sistem atau gaya hidup. Secara keseluruhan taekwondo dapat diartikan sebagai seni beladiri yang menggunakan tehnik kaki dan tangan kosong. Terdapat tiga materi pokok taekwondo yaitu:
1) Martial Art / Aspek seni Taekwondo
2) Self-Defense / Aspek beladiri (Pertahanan diri) Taekwondo
3) Olympic sport / Aspek (ketangkasan) Olahraga Taekwondo
Martial Art (aspek seni) mencakup seni keindahan tehnik-tehnik taekwondo berupa Jurus (hyung) yang merupakan peragaan peragaan gabungan tehnik dan sikap dasar taekwondo (pum-se), dan juga peragaan-peragaan lainnya seperti pemecahan benda keras (Kgyeok-pa), pematahan serangan (step-spaaring) dan lain-lain. Dalam taekwondo modern dewasa ini yang mengikuti perkebangan gaya hidup dikenal pula senam aerobic taekwondo (taebo) yang digagas oleh Master Billy Blanks, koreografi tarian dan jurus-jurus taekwondo (pum-dance & taekwon-x) dan pertandingan seni deonstrasi taekwondo (hamadang).
Self Defense (aspek beladiri) mencakup tehnik-tehnik pebelaan diri praktis (Ho-sin-sul) dan Olypic sport (aspek ketangkasan olahraga) mencakup materi-materi tehnik per-tandingan/ Spaaring (Kgyeorukgi).
Seorang taekwondoin diakui secara syah sebagai anggota Taekwondo Indonesia bila memiliki nomor register yang terdapat dalam sertifikat taekwondo. Sertifikat taekwon-do yang menunjukan kulaifikasi tingkat yang disandang oleh seorang taekwondoin diperoleh melalui Ujian Kenaikan Tingkat. Ujian kenaikan tingkat KGEUP diadakan tiga bulan sekali oleh pengurus cabang kota/ kabupaten dengan supervisi dari pengurus provinsi. Ujian kenaikan tingkat DAN (sabuk hitam) di provinsi Jawa Barat biasanya di-adakan duakali dalam setahun.
Materi-materi taekwondo baik itu materi Ujian maupun materi kurikulum tingkat masing-masing Kgeup idealnya mencapai minimal 40 jam dalam waktu 3 bulan. Setelah menguasai materi sesuai tingkatannya tersebut maka seorang taekwondoin berhak mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat
TAEKWONDO INDONESIA
Taekwondo mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1968. Adapun yang mengajarkan taekwondo pertama kali di Indonesia adalah Maurits Dominggos, yang pada sat itu baru kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya di Akademi Farmasi Negeri Belanda. Meskipun sudah berjalan sejak 1968 namun taekwondo baru benar-benar berkembang dengan baik pada tahun 1973. Pada 24 oktober 1976 Maurits Dominggus secara resmi mendirikan MODUS Taekwondo Club.
Taekwondo mulai benar-benar berkembang di Indonesia tahun 70an, dimulai oleh aliran taekwondo yang berafiliasi ke ITF (Internasional Taekwondo Federaton) yang pada waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada. Aliran ini dipelopori oleh Jendral ChoiHong Hi. Kemudian berkembang pula aliran taekwondo yang berafiliasi ke WTF (World Taekwondo Federation) yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dengan presidennya Dr. Un Yong Kim.
Pada awalnya kedua aliran ini masing-masing mempunyai organisasi di tingkat nasional, yaitu PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) yang berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri. Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan dunia olahraga di tingkat internasional dan nasional, Musyawarah Taekwondo pada tanggal 28 Maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi tersebut menjadi organisasi baru bernama Taekwondo Indonesia yang berkiblat ke WTF. Organisasi ini dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa sebagaiketua Umunya, sedangkan struktur organisasi di tingkat nasionalnya disebut PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia).
Munas Taekwondo Indonesia I pada tanggal 17-18 Septeber 1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo (alm.) sebagai ketua umum Taekwondo Indonesia 1984-1988, dengan demikian era baru Taekwondo Indonesia dimulai. Selanjutnya, Taekwondo Indonesia sempat dipimpin oleh Soeweno, Harsudiyono hartas, Letjen. Mar. Suharto dan sekarang oleh Letjen. (Pur) Erwin Sujono.
Kini Taekwondo indonesia telah berkembang di seluruh
provinsi dan diikuti oleh lebih dari 200.000 anggota,
angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif ber-
latih. Taekwondo juga telah dipertandingkan sebagai
cabang olahraga resmi di arena PON (Pekan Olahraga
Nasional). PBTI mempunyai website yaitu www.pbti.or.id
Untuk Pembinaan atlet nasional saat ini terdapat tiga tim pemusatan latihan Nasional jangka panjang yaitu tim Pelatnas Senior Yunior TIME (Taekwondo Indonesia Menuju Emas) di PIK (Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara) dibentuk PBTI, Timnas Junior Sekolah Ragunan Jakarta selatan/ Sekolah khusus atlet (kerjasama dengan Departemen Pendidikan RI), dan Pelatnas Junior PP-PON (Pusat Pemberdayaan Pemuda & Olahraga) yang dibentuk Kemenegpora RI di Cibubur. Di samping itu KONI Pusat secara berkala mengadakan pemusatan latihan setiap mengahadapi event internasional misalnya PRIMA (Program Indonesia Menuju Emas) dan lain-lain.
Selain Pemusatan Latihan tingkat nasional, sejumlah daerah pun menyelenggarakan Pemusatan latihan jangka panjang berupa PPLP Provinsi (Pusat Pengendalian Latihan Pelajar) di antaranya ada enam PPLP : PPLP Provinsi JABAR, Banten, Jateng, Jatim, D.I Yogyakarta dan Kaltim.
SEJARAH ORGANISASI TAEKWONDO
Saat ini kita mengenal berbagai seni beladiri yang berasal dari Korea yang eksis hingga saat ini di antaranya: Taekyon tradisional, Hwarangdo, KukSoolWon, Hapkido, Tang-soodo, Han-pul, Kumdo, sirum, taekwondo dan banyak lagi. Sekolah-sekolah seni beladiri atau perguruan (Kwan) mulai banyak tumbuh kembali setelah perang ke-merdekaan tahun 1945 di mana senibeladiri Korea sebelumnya mengalami masa kevakuman yang panjang. Di antara perguruan seni beladiri yang ada pada saat itu adalah Moo Du Kwan didirikan oleh master Hwang Kee yang mengajarkan seni beladiri Tangsoodo. Tangsoodo diklaim banyak dipengaruhi seni beladiri tradisional Korea Taekyon dan seni beladiri Kuk-sol dari Manchuria selatan (utara China).
Dalam waktu singkat,Tangsoodo berkembang sangat pesat dan menjadi salahsatu yang terbesar. Melihat perkembangannya ini menjadikan banyak fihak yang tertarik me-manfaatkannya bagi berbagai kepentingan termasuk politik. Master Hwangkee yang tidak setuju bila Tangsoodo dicemari dengan urusan politik akhirnya dianggap sebagai oposisi pemerintah dan kemudian ia hijrah ke Amerika Serikat. Di Amerika ia mendirikan Federasi Tangsoodo Dunia. Salahsatu muridnya yang terkenal adalah Chuck Norris yang mendirikan ChunKukDo dan turnamen beladiri dunia WCL (World Combat Ligue). Sepeninggal Master Hwangkee Tangsoodo di Korea tetap berkembang dan diambil alih oleh Pemerintah.
Atas prakarsa Jendral ChoiHong Hi (pendiri Oh Do Kwan, master taekyon dan pemegang sabuk hitam Karate DAN II) pada tanggal 11 April 1955 diadakanlah pertemuan besar seluruh perguruan seni beladiri yang bertujuan untuk menyatukan (Unifikasi) dalam suatu organisasi nasional, hasilnya terpilihlah nama Taekwondo yang dianggap sangat tepat mewakili tehnik seni beladiri Korea dan kedekatannya dengan nama Taekyon sebagai senibeladiri tradisional asli bangsa Korea.
Dalam perkembangannya kemudian, Jendral Choi Hong Hi selaku pimpinan Taekwondo meng-alami hal serupa dengan Master Hwangkee yaitu menjadi oposisi pemerintah dan keudian ia hijrah ke Canada. Di Canada ia mendeklarasikan berdirinya Federasi Taekwondo Internasional/ ITF (Internasional Taekwondo Federation) yang bermarkas di Toronto. Di Korea sendiri Tae-kwondo tetap berkembang dan pada tanggal 16 September 1961 taekwondo di Korea diganti menjadi Taesoodo.
Pada 5 agustus 1965 taesoodo kembali menjadi Taekwondo dan didirikanlah KTA (Korea Tae-kwondo Association). Pada 25-27 mei 1973 di-adakanlah kejuaraan taekwondo yang pertama yang kemudian rutin diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Pada 28 mei 1973 didirikanlah WTF (World Taekwondo Federation) dengan Kukkiwon sebagai arkas besar WTF. Dengan demikan pada saat tersebut terdapat dua organisasi taekwondo dunia yaitu WTF & ITF.
WTF menjadi satu-satunya badan koordinasi taekwondo internasional yang diakui di Korea selatan, sedangkan ITF lebih banyak berkembang di negara-negara komunis seperti Korea Utara, Hongaria dan lain-lain. Sejak tahun 1970an seragam resmi WTF dirubah bentuknya diilhami oleh pakaian tradisional bangsa Korea yang disebut Han-dobok. Dalam Han-dobok terdapat 3 unsur bentuk yaitu lingkaran (Won), segi empat (Bang) dan segitiga (Kak) yang masing-masing melambangkan langit/ surga, bumi dan manusia yang merupakan 3 unsur alam semesta (samilshingo).
Pada tahun 1974 taekwondo diterima sebagai pertandingan resmi Asian Games dan diterima sebagai pertandingan olahraga resmi oleh AAU (U.S Aateur Athletic Union). Pada tahun 1976 taekwondo diterima sebagai olahraga resi oleh CISM (International Council of Military Sport).
Pada tahun 1982 taekwondo diterima resmi oleh IOC (International Olympic Council) yang akhirnya taekwondo dipertandingkan sebagai pertandingan eksebisi pada olympiade 1988 di Korea Selatan danOlympiade 1992 di Barcelona. Pada Olympiade tahun 2000 Taekwondo di pertandingkan sebagai cabang resmi dan selanjutnya pada Olympiade tahun 2004 di Athena danolympiade tahun 2008 di Beijing.
Jumlah anggota WTF per 16 mei 2002 adalah 168 negara.
Adapun jumlah praktisi sabuk hitam internasional sampai akhir tahun 2002:
Seluruh dunia : 5,2 juta
Korea : 4,9 juta
Luar Korea : 0.3 juta
Peegang DAN 4 Kukkiwon ataulebih = 59.592 orang
Korea : 52.123 orang
Luar Korea : 7.471 orang
Langganan:
Postingan (Atom)